Diawali dengan rintik hujan dan rasa kecewa serta kecewe.
Saya dan teman-teman journal pada rencana awalnya mau mengadakan kumpulan dan jalan-jalan bareng. Tapi, semua hampir gatot (gagal total) dikarenakan beberapa personilnya membatalkan hadir tentunya dengan alasan masing-masing, akhirnya dengan stok manusia yang ada, saya tetap melanjutkan niat awalnya, yaitu gathering dan jalan-jalan, tentunya sesi pemotretan selalu ada.
Saya, Jali, Rohman, Sham, Bowo, Putri akhirnya melakukan perjalanan disusul kemudian oleh Ngaliman...hhmmmmm....
Lanjut, kami langsung menuju tempat rencana awal, angkringan depan Bank Indonesia & Kantor Pos. Acara makan langsung di mulai begitu turun dari motor, karena memang sudah kelaparan, lahap sekali mereka. Bahkan salah satu dari mereka sampai nambah 3 porsi lho, tapi ya yang namanya nasi kucing seberapa banyak sih nasinya? Paling cuma segitu aja.
Lanjut, acara disambung dengan diskusi ringan. Kasus yang di angkat tentang hal yang sangat familiar sekali, Facebook atau yang lebih dikenal dengan FB. Berangkat dari yang telah kami baca dan liat dari media, ada kasus yang unik, yaitu “Facebook diharamkan”. Itu yang menggelitik saya untuk mengangkat masalah itu kepada teman-teman yang ada, karena bagaimanapun juga media pertemanan yang sedang booming ini (karena mengalahkan pamor Friendster), sudang menjadi konsumsi harian bagi orang jaman sekarang, kenapa saya bilang orang? Karena, yang menikmati FB ini tidak hanya kalangan anak muda saja, tetapi orang tua juga, bahkan anak kecil juga. Keputusan bahwa FB diharamkan tercetus di daerah yang suasana religi-nya kental sekali yaitu di Lirboyo. Menarik sekali pendapat dari teman-teman saya ini, karena bagaimanapun juga mereka tidak setuju dengan “pengharaman” ini, yang notabene mereka sendiri juga pengguna FB. Lucunya, dengan konyolnya saya memposisikan sebagai pendukung “pengaharaman” FB, karena kami berfikir buat apa kalo diskusi tidak ada pro dan kontra. Ujung-ujungnya sudah pasti bisa di tebak, pendapat-pendapat yang saya keluarkan juga senada dengan lawan saya, karena tidak bisa dipungkiri saya juga penikmat FB.
Lanjut, diskusi selanjutnya mengenai dilematika PILPRES 2009, diskusi inilah yang menurut saya paling menarik, karena semua anggota diskusi tidak sama pikirannya tentang CAPRES-CAWAPRES yang sedang berebut kekuasaan. Masing-masing mengutarakan pendapatnya tentang SBY-Budiono, Mega-Pro, JK-Wiranto. Pendapatnya bagus-bagus, meskipun kalo dibandingkan dengan forum diskusi yang lain juga masih kalah seru, tapi, setidaknya saya cukup berbangga dengan teman-teman saya tadi. Karena tujuan forum ini bukan untuk mencari siapa yang menang dan kalah, tetapi pelatihan diri untuk berani berbicara dalam forum dan menyampaikan pendapat.
Lanjut, pada akhirnya kami berfoto-foto ria di lokasi, jepret sana-sini. Pokoke narsis!! Gak puas dengan satu lokasi kami pun pindah tempat, Kota Baru lah sasaran ke-narsis-an berikutnya. Disitu tingkah polah kami semakin menjadi-jadi, gak karuan pokoke ra genah, berpose ini-itu, begini-begitu dicoba, sampai-samapi berubah jadi wanita jadi-jadian. Gak apa-apa deh sob, yang penting senang dan bergembira........;D
Dari saya untuk teman-teman, terus berlatih dan jangan pernah merasa puas.
Jaya terus untuk LPM Journal.....viva n long live Journal
Tim RMC1 Maluku Utara Monitoring di Desa Babang Paska Pelatihan P3PD
6 bulan yang lalu
0 comments:
Posting Komentar