Kamis, 31 Desember 2009

Andai Gus Dur Menjadi Presiden Sebelum Sakit


Catatan oleh Yahya Cholil Staqup, mantan Juru Bicara Presiden Gus Dur

Ini kehilangan tak terperi. Tapi diam-diam aku merasakannya seperti formalitas saja. Ketuk palu atas sesuatu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kehilangan yang sesungguhnya telah terjadi dua belas tahun yang lalu, ketika suatu hari kamar mandi kantor PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), di Kramat Raya Jakarta, tak kunjung terbuka. Kamar mandi itu terkunci dari dalam dan Gus Dur ada di dalamnya. Orang-orang menggedor-gedor pintu, tak ada sahutan. Ketika akhirnya pintu itu dijebol, orang mendapati Gus Dur tergeletak bersimbah darah muntahannya sendiri. Itulah stroke-nya yang pertama dan paling dahsyat, yang sungguh-sungguh merenggut kedigdayaan fisiknya.

Sebelum malapetaka itu, Gus Dur adalah sosok “pendekar” yang nyaris tak terkalahkan. Pada waktu itu, tak ada yang tak sepakat bahwa beliau adalah salah satu tumpuan harapan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Tapi ketika akhirnya memperoleh kesempatan menakhodai bangsa ini, keruntuhan fisik telah membelenggu beliau sedemikian rupa sehingga gelombang pertempuran yang terlampau berat pun menggerusnya. Aku tak pernah berhenti percaya bahwa seandainya yang menjadi presiden waktu itu adalah Gus Dur sebelum sakit, pastilah hari ini Indonesia sudah punya wajah yang berbeda, wajah yang lebih cerah dan lebih bersinar harapannya.

Aku telah menjadi pengagum berat Gus Dur dan mendaulat diriku sendiri sebagai murid beliau sejak aku masih remaja. Tapi memang Gus Dur telampau besar untukku, sehingga aku tak pernah mampu menangkap secuil pemahaman yang berarti dari ilmunya, kecuali senantiasa terlongong-longong takjub oleh gagasan-gagasan dan tindakan-tindakannya.

Ketika datang kesempatan bagiku untuk benar-benar mendekat secara fisik dengan tokoh idolaku, yaitu saat aku ditunjuk sebagai salah seorang juru bicara presiden, saat itulah pengalaman-pengalaman besar kualami. Bukan karena aku melompat dari santri kendil menjadi pejabat negara. Bukan sorot kamera para wartawan, bukan pula ta’dhim pegawai-pegawai negeri. Tapi inspirasi-inspirasi yang berebutan menjubeli kepala dan dadaku dari penglihatanku atas langkah-langkah presidenku.

Sungguh, langkah-langkah Presiden Gus Dur waktu itu mengingatkanku kembali pada kitab DBR (Di Bawah Bendera Revolusi) yang kukhatamkan sewaktu kelas satu SMP dulu. Mengingatkanku pada “Nawaksara”, mengingatkanku pada “Revolusi belum selesai!”

Orang-orang mengecam kegemarannya berkeliling dunia, mengunjungi negara-negara yang dalam pandangan umum dianggap kurang relevan dengan kepentingan Indonesia. Namun aku justru melihat daftar negara-negara yang beliau kunjungi itu identik dengan daftar undangan Konferensi Asia-Afrika. Brasil mengekspor sekian ratus ribu ton kedelai ke Amerika setiap tahunnya, sedangkan kita mengimpor lebih separuh jumlah itu, dari Amerika pula. Maka presidenku datang ke Rio De Janeiro ingin membeli langsung kedelai dari sumbernya tanpa makelar Amerika.

Venezuela mengimpor seratus persen belanja rempah-rempahnya dari Rotterdam, sedangkan kita mengekspor seratus persen rempah-rempah ke sana. Maka presidenku menawari Hugo Chavez membeli rempah-rempah langsung dari kita. Gus Dur mengusulkan kepada Sultan Hasanal Bolkiah untuk membangun Islamic Financial Center di Brunei Darussalam, lalu melobi negara-negara Timur Tengah untuk mengalihkan duit mereka dari bank-bank di Singapura ke sana…

Barangkali pikiranku melompat serampangan. Tapi sungguh yang terbetik di benakku waktu itu adalah bahwa Gus Dur, presidenku, sedang menempuh jalan menuju cakrawala yang dicita-citakan pendahulunya, Pemimpin Besarku, Bung Karno. Yaitu mengejar kemerdekaan yang bukan hanya label, tapi kemerdekaan hakiki bagi manusia-manusia Indonesia. Yaitu bahwa masalah-masalah bangsa ini hanya bisa dituntaskan apabila berbagai ketidakadilan dalam tata dunia yang mapan pun dapat diatasi. Yaitu bahwa dalam perjuangan semesta itu harus tergalang kerjasama diantara bangsa-bangsa tertindas menghadapi bangsa-bangsa penindas.

Hanya saja, Gus Dur mengikhtiarkan perjuangan itu dengan caranya sendiri. Bukan dengan agitasi politik, bukan dengan machtsforming, tapi dengan langkah-langkah taktis yang substansial, cara-cara yang selama karir politiknya sendiri memang menjadi andalannya. Yang bagi banyak orang terlihat sebagai kontroversi, bagiku adalah cara cerdik beliau menyiasati pertarungan melawan kekuatan-kekuatan besar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, yang terlampau berat untuk ditabrak secara langsung dan terang-terangan. Gus Dur terhadap Bung Karno, bagiku layaknya Deng Xiao Ping terhadap Mao Tse Tung.

Tapi pahlawanku bertempur di tengah sakit, seperti Panglima Besar Soedirman di hutan-hutan gerilyanya. Maka nasib Diponegoro pun dicicipinya pula…

Banyak orang belakangan bertanya-tanya, mengapa orang tua yang sakit-sakitan itu tak mau berhenti saja, beristirahat menghemat umurnya, ketimbang ngotot seolah terus-menerus mencari-cari posisi di tengah silang-sengkarut dunia yang kian semrawut saja. Saksikanlah, wahai bangsaku, inilah orang yang terlalu mencintaimu, sehingga tak tahan walau sedetik pun meninggalkanmu. Inilah orang yang begitu yakin dan determined akan cita-citanya, sehingga rasa sakit macam apa pun tak akan bisa menghentikannya. Selama napas masih hilir-mudik di paru-parunya, selama detak masih berdenyut di jantungnya, selama hayat masih dikandung badannya.

Kini Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menyelimutkan kasih sayang paripurnanya untuk hambaNya yang mulia itu. Memperbolehkannya beristirahat dari dunia tempat ia mengais bekal akhiratnya. Semoga sesudah ini segera tercurah pula kasih sayang Allah untuk bangsa yang amat dicintainya ini, agar dapat beristirahat dari silang-sengkarut nestapa rakyatnya. Gus Durku, Bung Karnoku… Selamat jalan…. Kompas.


Continue Reading...

Rabu, 09 Desember 2009

AntiKorupsi Dunia, Twitter Over Capacity


Situs mikroblogging Twitter down pada pukul 14.00. Diprediksi hal ini dikarenakan terlalu banyaknya tweet yang masuk sehingga kapasitas Twitter tidak mampu menampung.

Ditelusuri okezone, Rabu (9/12/2009), Twitter tidak bisa diakses melalui jaringan komputer PC. Notifikasi "Twitter is over capacity" langsung muncul sekejap ketika Twitter diakses.

"Too Many Tweets? Please wait a moment and try again," demikian pemberitahuan yang dilakukan oleh pihak Twitter.

Lalu ketika diklik ulang, Twitter langsung memunculkan notifikasi 'Something is technically wrong".

Hal seperti ini ternyata terjadi tidak hanya di Twitter yang diakses melalui PC saja tetapi juga di Twitter mobile semacam UberTwitter dan Twitter60. Ini merupakan kali pertama Twitter di Indonesia tidak bisa diakses. Hal serupa pernah terjadi di luar negeri, contohnya ketika terjadi kerusuhan demo pemilu di Iran.

Dari pesan notifikasi yang masuk, kemungkinan besar Twitter tidak sanggup menampung banyaknya tweet yang masuk. Sebelumnya, okezone menemukan, kebanyakan pengguna Twitter di Indonesia memposting informasi mengenai demo massal memperingati hari antikorupsi di dunia.Okezone.


Continue Reading...

Senin, 30 November 2009

Wow, Hidup Tanpa Uang Sepeser Pun!!!!


Mark Boyle (30) selama setahun ini melakoni hidup tanpa membelanjakan uang sepeser pun. Ia mengatakan, itu merupakan momen paling bahagia dalam hidupnya dan dia akan melanjutkan gaya hidup tersebut.

Boyle selama 12 bulan terakhir menjadi seorang freeccomist. Ia menjalani gaya hidup mandiri di sebuah caravan di Timsbury, dekat Bath, Inggris, dengan menanam bahan makanannya sendiri dan menggunakan kembali sampah-sampah yang dibuang orang lain. Dia mengatakan, dengan tidak membelanjakan uang sepeser pun, ia jadi lebih bahagia, dan kini berikrar untuk melanjutkan cara hidup tanpa uang itu.

Dia bisa mendaur di mana saja. Teleponnya hanya untuk menerima panggilan. Shower-nya menggunakan tenaga matahari. Dia mendapatkan pakaian bekas atau dari website daur ulang.

Boyle, seorang sarjana ekonomi kelahiran Irlandia dan matan pengusaha, punya blog yang berkisah tentang gaya hidupnya. Untuk menghidupkan laptop, dia menggunakan energi bertenaga matahari dan fasilitas internet gratis di sebuah perternakan lokal.

"Itu merupakan saat paling bahagia dalam hidup saya, dan saya akan meneruskannya. Saya tidak melihat alasan untuk kembali ke dunia yang berorientasi uang. Hidup tanpa uang sangat membebaskan. Tentu ada tantangan, tetapi saya tidak punya stres terkait rekening bank, tagihan, kemacetan, dan berlama-lama dalam sebuah pekerjaan yang tidak saya sukai."

"Bagian yang tersulit adalah sosialisasi dengan teman-teman, saya kehilangan aspek itu. Sebagai ganti pergi ke pub, saya membuat api unggun, bermain musik atau pergi jalan-jalan," katanya.

Dia pernah mencoba untuk berjalan kaki dari Bristol, Inggirs, menuju India dengan bergantung pada kebaikan dan keramahan orang lain. Namun, ia harus menghentikan upaya itu sebulan kemudian setelah mengalami kesulitan di Perancis.

Kata Boyle, "Dalam 20 tahun ke depan, orang akan mulai menentukan apa yang mereka gunakan dan bagaimana mereka harus hidup. Prioritas saya adalah menggunakan kembali hal-hal yang orang buang, lalu membangun sebuah infrastruktur berkelanjutan bagi masa depan. Faktanya, saya telah memutuskan untuk melanjutkan gaya hidup ini yang merupakan rekomendasi terbaik yang bisa dilakukan setiap orang."

Boyle seorang vegetarian. Sekarang dia berencana untuk mempromosikan gerakan freeconomy melalui blog-nya. Dia juga mengajari keterampilan bagaimana hidup secara sederhana.

Saat ini dia sedang merayakan akhir dari "perjalanannya" selama setahun dengan menjadi tuan rumah untuk Freegan Festival di Hamilton House, Bristol. Di situ dia memasak tiga menu makanan gratis untuk umum.Kompas.


Continue Reading...

Selasa, 24 November 2009

Bos Playboy Hampir Mati Gara-gara Sex Toy


Bukan Hugh Hefner namanya jika tak bereksperimen dengan alat bantu seks. Namun, bos majalah Playboy ini kena batunya. Dia nyaris tewas gara-gara sex toy (alat bantu seks).

Pria berusia 83 tahun itu tengah bercinta dengan empat wanita sekaligus. Awalnya, kenikmatan direguk Hefner. Masalah datang ketika secara tidak sengaja dia menelan sex toy Ben Wa.

"Ketika sedang asyik bercinta, aku hampir menelan Ben Wa. Beruntung, bola itu bisa dikeluarkan," tutur Hefner yang dilansir okezone dari Contactmusic, Selasa (24/11/2009).

Ben Wa semacam alat bantu seks berbentuk bola kecil yang biasa digunakan untuk membantu wanita orgasme. Alat ini juga dikenal dengan nama bola Geisha. Okezone.


Continue Reading...

Mata Kuliah Fitnes Timbulkan kontroversi


Philadelphia, Sebuah universitas di Philadelphia menimbulkan kontroversi dengan membuat mata kuliah fitnes. Para mahasiswa yang kelebihan berat badan diwajibkan mengikuti kelas fitnes itu jika ingin lulus dan mendapatkan ijazah. Pakar kesehatan pun angkat bicara soal kelas fitnes tersebut.

Pihak Lincoln University mengatakan bahwa aturan itu dibuat mengingat tingginya tingkat obesitas dan diabetes di kalangan mahasiswa kampus tersebut, terutama dari kalangan Afrika-Amerika. Dengan adanya aturan itu, angkanya bisa ditekan dan mahasiswa akan memiliki tubuh yang lebih sehat.

"Saat ini masalah obesitas memang menjadi epidemik, jadi kami rasa perlu untuk mengadakan kelas itu" ujar James L. DeBoy dari Lincoln's Department of Health, Physical Education and Recreation, seperti dilansir dari Glamour, Selasa (24/11/2009).

Tiana Lawson (21 tahun), salah seorang mahasiswi dengan berat badan berlebih di kampus itu mengatakan, "Saya ada di kampus ini untuk belajar. Tapi kenapa harus dibebani dengan aturan seperti itu kalau ingin lulus?" ujarnya.

Mandat yang dikeluarkan oleh kampus itu mewajibkan semua mahasiswa menjalani tes Body Mass Index (BMI) untuk mengetahui apakah berat badannya normal atau tidak. Nilai BMI yang normal yaitu antara 18,5 hingga 24,9.

Bagi mahasiswa yang nilai BMI-nya tinggi, yang artinya bobot tubuhnya berlebih, maka diwajibkan mengikuti kelas fitnes yang disebut dengan 'Fitness for Life' jika ingin mendapatkan gelar dari Universitas tersebut.

Kelas fitnes itu mengajarkan aerobik dan aktivitas fisik penurunan berat badan lainnya. Serta tidak lupa konsultasi gizi, stres dan kesulitan tidur.

Mark Rothstein, pakar kesehatan dari University of Louisville's School of Medicine, mengatakan bahwa aturan tersebut adalah ide yang sangat brilian dan bagus untuk membuat mahasiswa lebih sehat. "Tapi tidak jika bentuknya adalah eksekusi dan ancaman ketidaklulusan untuk mahasiswa," ujar Mark.

Namun pihak kampus mengatakan bahwa kelas yang menjadi salah satu mata kuliah dengan sistem kredit itu sebenarnya tidak memaksa seseorang untuk menurunkan berat badannya secara drastis.

"Kami bersikap proaktif seperti ini karena ingin mahasiswa lebih banyak bergerak dengan cara menghadiri dan berpartisipasi dalam kelas ini. Jika hasil berat badan di akhir kelas nanti masih tidak sesuai dengan standar BMI, itu tidak apa-apa selama ada proses ke arah sana," ujar Deboy.

Para pakar kesehatan dan diet menilai, adanya kelas fitnes itu bisa membahayakan mahasiswa karena bisa memicu tindakan-tindakan penurunan berat badan yang tidak dianjurkan demi mendapat nilai kelulusan. Lagipula nilai BMI tidak bisa hanya dijadikan patokan untuk mengetahui apakah seseorang itu gendut atau tidak.

"Selama mahasiswa berbobot badan lebih bisa melakukan aktivitas fisik dengan baik, itu bukan masalah. Olahraga bukan satu-satunya cara agar seseorang terhindar dari obesitas dan diabetes. Sangat tidak adil rasanya jika harus menggunakan cara seperti ini untuk membuat mahasiswa sehat," ujar Marcia Costello dari Villanova University.Detik.



Continue Reading...

Senin, 23 November 2009

CurChang film serial The Changcuters


Serial selama setengah jam yang akan tayang di RCTI tersebut, diberi judul Curchang.
Curchang, atau akronim dari Curhatan Changcuters adalah serial televisi yang inspirasinya dari kehidupan para personel The Changcuters. Bukan reality show—meskipun sebenarnya reality show itu juga pura-pura—tapi di serial yang durasinya tiga puluh menit itu, para personel The Changcuters akan memerankan diri mereka sendiri. Nama yang mereka gunakan adalah Tria, Qibil, Alda, Dipa, dan Erick. Sutradara yang menggarap film The Tarix Jabrix, Iqbal Rais, yang menyutradarai serial ini. Tawaran ini pun, datang dari Iqbal, yang sebelumnya mendapat tawaran dari pihak MNC [holding company yang menaungi RCTI salah satunya]. MNC, menawarkan Iqbal untuk membuat proyek program televisi. Iqbal lantas teringat pada The Changcuters. Singkat kata, MNC menyetujui tawaran program televisi itu. Hilman Mutasi, penulis skenario yang menggarap film The Tarix Jabrix, juga yang menulis naskah untuk serial Curchang.

“Untuk cerita, emang diserahin ke Hilman, kami percaya aja ke Hilman. Kalau ada tambahan, paling gue tinggal ngomong. Pengennya nanti cerita serial itu, apa yang ada di balik The Changcuters. Orang tahu kami kan hanya di panggung, nah ini Changcuters di kehidupan sehari-hari. Cuma ceritanya dilebihkan. Di sini, ceritanya kami punya tempat nongkrong di bengkel motor yang malemnya dijadin studio latihan,” kata Tria ketika dihubungi via telepon, Rabu 18 November 2009, pukul empat sore, “kalau di sitkom lain kan, di studio. Ini lebih kayak serial tv. Bedanya kalau sitkom mah studio, angle kamera dari depan aja, kalau sitkom mah kayak dua dimensi, kami mah bikinnya beda, jadi akhirnya kemaren pas ngobrol-ngobrol jatohnya kayak serial komedi.”

Serial komedi ini, rencananya akan tayang perdana pada 29 November 2009, pukul lima sore. Tria menyebutkan angka 13 episode sebagai kontrak awal mereka. Di awal penayangannya, serial ini akan tayang seminggu sekali, untuk ke depannya akan tayang seminggu dua kali. The Changcuters diminta menyiapkan waktu empat hari dalam sebulan, di sela-sela jadwal panggung mereka, demi melakukan syuting untuk Curchang. Syuting hari pertama telah dilakukan kemarin, di daerah Depok. Cerita di episode perdana itu, soal Alda jatuh cinta. Tria, yang akan jadi narator untuk episode itu. Konsepnya memang begitu, di setiap episode, seorang personel The Changcuters akan bercerita soal kawannya. Walau begitu, di serial tersebut, The Changcuters diceritakan masih meniti karir di musik, belum jadi The Changcuters yang kita kenal sekarang.

“Di episode pertama, ceritanya Alda jatuh cinta terus butuh bantuan anak-anak untuk ngedapetin si cewek itu. Kenyataannya, emang si Alda mah nggak suka perempuan. Hampir sama lah,” kata Tria seraya tertawa.

Sebelumnya, The Changcuters pernah mendapat tawaran untuk menjadi penyiar talk show di televisi, dan mencapat tawaran untuk bermain di komedi situasi. Tawaran talk show ditolak, karena The Changcuters merasa jika mereka tak dipandu oleh skrip, khawatir malah tak bisa menjalankan peran dengan baik. Tawaran komedi situasi ditolak, karena merasa tak sanggup dengan cerita yang ditawarkan—Tria merasa peran itu lebih cocok dimainkan oleh pelawak yang berpengalaman. Dan ketika tawaran dari Iqbal datang, The Changcuters yang sudah cocok bekerja dengannya, merasa nyaman untuk membuat proyek lagi.

“Dulu kami berpikir, bikin terobosan apa lagu ya, yang nggak jelek. Eh ternyata tawaran ini dateng, dan kami udah percaya sama timnya. Yang penting kenyamanan kerja dulu lah. Dan Insya Allah, jatohnya skripnya nggak kayak sinetron lah,” kata Tria. CR Indonesia.



Continue Reading...

Ancaman Bencana Besar di Indonesia


Pakar lingkungan hidup dari Dewan Nasional Perubahan Iklim Amanda Katili mengatakan, ancaman terhadap bencana iklim di Indonesia dapat terjadi dalam intensitas yang lebih besar lagi dan secara langsung dirasakan oleh masyarakat petani, nelayan, pedesaan dan perkotaan.
Dampak yang lebih luas perubahan iklim tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga membahayakan kesehatan manusia, keamanan pangan, kegiatan pembangunan ekonomi, pengelolaan sumberdaya alam dan infrastruktur fisik, katanya, pada diskusi peluncuran buku State of World Population 2009, Kamis (19/11) di Jakarta..
MenurutAmanda Katili, perubahan iklim yang sedang terjadi perlu disikapi dengan memperdalam pemahaman tentang proses kejadiannya secara ilmiah, baik penyebab maupun dampaknya terhadap manusia dan lingkungan kita. Dengan pemahaman tersebut dapat direncanak an upaya penyesuaian (adaptasi) dan pencegahannya (mitigasi). Strategi yang sifatnya terintegrasi di tiap sector sangatlah diperlukan. Bukan hanya di tingkat pusat tetapi terutama di tingkat daerah, mengingat berbagai dampak maupun upaya akan terjadi di tingkat daerah.
Sementara Zahidul Huque dari UNFPA , mengatakan negara berkembang hanya menyumbang tiga persen dari carbon footprint global, namun mereka yang paling rentan dan sudah menanggung beban dan efek dari perubahan iklim.
Iklim yang sulit diprediksi mempengaruhi produksi pangan, menghangatkan suhu laut mempengaruhi hasil perikanan, mengurangi akses terhadap air bersih. Juga meningkatkan penyebaran dan kematian karena malaria dan kasus demam berdarah, serta penyakit lain yang disebabkan oleh kekeringan dan banjir, katanya.
Pada bagian lain juga di jelaskan, bahwa sekitar 50 persen dari 240 juta penduduk Indonesia hidup dengan kurang dari 2 dollar AS per hari, sehingga sulit bagi mereka untuk melindungi diri dari dampak iklim yang berubah: peningkatan harga pangan, berkurangnya akses air bersih, layanan kesehatan ketika sakit, dan sebagainya. KOMPAS.com



Continue Reading...

Minggu, 22 November 2009

Suara Mengaktifkan Memori Saat tidur


Siapa sangka jika suara bisa menembus tidur (deep sleep) dan meningkatkan memori-memori yang berhubungan dengan tidur. Nyatanya, otak kita masih aktif bekerja saat kita tidur.

Demikian hasil penelitian terbaru seperti dipublikasikan dalam the journal Science dan dilansir Health24, Senin (23/11/2009).

Para peneliti dari Northwestern University in Chicago, US, melakukan penelitian terhadap apa yang disebut spatial memory. Mereka menunjukkan 50 objek pada layar para partisipan dan memutar suara, seperti suara kucing dan bunyi ketel. Kemudian, mereka memutar suara-suara tersebut saat para partisipan tidur.

Para partisipan secara tidak sadar mendengar suara-suara tersebut, tapi mereka tetap melakukan tes dengan lebih baik dalam mengingat objek-objek pada di layar.

"Kami memilih mana memori relawan yang aktif, memandu mereka untuk melatih ingatan tentang beberapa objek yang mereka pelajari sejam sebelumnya," ujar Ken Paller, Profesor Psikologi pada Weinberg College of Arts and Sciences at Northwestern.

Pikiran tidak otomatis tertutup saat tidur

"Saat tertidur, setiap orang memproses apapun yang terjadi sepanjang hari, seperti apa yang mereka makan saat sarapan, acara televisi yang ditonton, dan berbagai hal," lanjut Paller.

"Penelitian tersebut secara kuat menegaskan, pikiran tidak tertutup meski kita tidur. Dan tidur merupakan waktu yang tepat untuk mengonsolidasikan memori," kata John Rudoy, ketua penelitian dalam rilis yang dikeluarkan universitas.

Hasil kajian terbaru ini menambah perkembangan penelitian bahwa berbagai memori dalam otak tetaplah berproses selama kita tidur.

Dan hasil ini menguatkan penelitian lama yang menyatakan bahwa otak tetap aktif selama tidur.

"Penelitian ini juga mengintegrasikannya ke dalam pengetahuan seputar proses konsolidasi misterius yang menopang kemampuan memori otak kita saat terbangun," kata para peneliti. Okezone.



Continue Reading...

Mati Malu Karena Obesitas


Memiliki tubuh super besar bukan dambaan Tillmon Webb, 33. Pria asal South Carolina, Amerika. Ia justru tersiksa dan malu akibat berat badannya yang terus membengkak hingga 250 kg.

Selama meratap nasibnya, ia pun memilih tetap tinggal di kursi kesayangannya selama delapan bulan terakhir. Bahkan sampai ajalnya tiba, ia tetap bertahan di kursi tersebut.

Ya, Tilmmon yang menderita obesitas, enggan beranjak dari kursi tersebut. Pasalnya ia takut diejek orang-orang di sekitarnya jika keluar rumah. Bahkan ia melakukan semua aktivitasnya dari kursi tersebut. Mulai dari makan, minum, bahkan kencing dan buang air besar di kursi tersebut.

Seperti dikutip The Sun, Sabtu (21/11), istri Tilmmon, Ada, terpaksa memanggil bantuan lewat sambungan telepon 911, Rabu (18/11) ketika suaminya jatuh sakit. Ketika tim medis tiba di rumahnya, betapa kagetnya mereka. Tubuh Tillmon penuh dengan luka dan mengeluarkan bau busuk. Ada mengatakan pada tim medis, jika Tilmmon tidak mau beranjak dari kursinya sejak bulan Maret silam karena malu akan ukuran tubuhnya yang jumbo.

Butuh bantuan petugas pemadam kebakaran untuk memindahkan Tillmon. Mereka terpaksa menggergaji dan membongkar kursi tersebut. Kemudian mereka membawa Tillmon ke rumah sakit terdekat.

Sayangnya, nyawa Tillmon tidak tertolong. Beberapa jam kemudian ia meninggal di rumah sakit. Padahal sedianya hari tersebut merupakan hari bahagia bagi pasangan tersebut. Maklum saja, hari itu merupakan perayaan hari jadi pernikahan mereka yang kedua.

Bahan Tertawaan
Ada bertemu Tillmon empat tahun lalu melalui situs jejaring sosial MySpace. Ia mengaku tidak pernah melihat seorang pria yang memiliki bobot lebih dari 250 kg. “Saya melihat seorang pria yang mencintai Tuhan dan memiliki hati yang besar,” kenangnya.

Selama 15 tahun, Tillmon berprofesi sebagai sopir bis. Namun seiring lonjakan berat badan tubuhnya, ia memutuskan keluar dari pekerjaannya tersebut.

Bulan Maret silam, Tillmon sempat dirawat di rumah sakit karena mengalami cedera di lututnya. Tapi akhirnya pihak rumah sakit menolaknya, dengan alasan pasangan ini tidak akan mampu mambayar tagihannya.

“Orang akan langsung melihat padanya. Tertawa dan menjadikannya bahan tertawaan,” sesal Ada.

Menurut Ada, suaminya tidak memiliki keinginan untuk meninggalkan rumahnya. Ia mencoba melakukan yang terbaik untuk Tillmon. Selama ini Tillmon menolak bantuan apapun, ngotot untuk tetap berada di kursinya. Ia menghabiskan hari-harinya dengan bermain bersama empat ajingnya dan berbincang mengenai masalah agama dengan orang lain melalui media internet.

Jim Coursey, petugas jenasah Greenwood County menyebut kematian Tillmon terjadi karena obesitas yang dialaminya. KOMPAS.com


Continue Reading...

Selasa, 17 November 2009

Masjidil Haram mulai sesak


MEKKAH Okezone - Memasuki musim puncak haji yang tinggal sembilan hari lagi, suasana di Masjidil Haram mulai padat. Diperkirakan satu juta lebih jemaah, termasuk dari Indonesia, sudah berada di Kota Mekkah. Kedatangan jemaah di Kota Mekkah, khususnya Masjidil Haram, sambil menunggu puncak musim haji.

Meksi baru 78 persen jumlah jemaah asal Indonesia yang datang ke Mekkah, namun seluruh ruang ibadah di Masjidil Haram sudah dipenuhi jemaah yang ingin menunaikan ibadah salat, tawaf, sai, atau mengaji. Tampak jemaah Indonesia berkelompok saat menunaikan ibadah di Masjidil Haram bersama rombongannya.

Kalau dua pekan yang lalu jemaah yang ingin melakukan tawaf sebanyak tujuh putaran dapat ditempuh dengan 20 menit, saat ini rata-rata bisa ditempuh selama 10 menit untuk satu putaran. Itu pun kalau kebagian tempat di pelataran Kakbah. Begitu juga bagi jemaah yang ingin mencium Hajar Aswad. Diperlukan kesabaran yang tinggi dan stamina yang prima untuk dapat meraihnya.

Kepadatan juga terlihat di lantai dua dan tiga Masjidil Haram yang terisi penuh oleh jemaah yang melakukan tawaf maupun salat. Tidak ada lagi tersisa bagi jamaah yang datang terlambat ke Masjidil Haram. Karena untuk masuk ke dalam sudah dibatasi oleh petugas. Alhasil, banyak jemaah yang melaksanakan salat berjamaah di luar Masjidilharam. Bahkan, kawasan halaman depan perhotelan dan mal yang berada persis di depan pintu masuk utama King Abdul Aziz Masjidil Haram penuh sesak oleh jemaah.


Sedangkan untuk memberikan kemanan dan kenyamanan jemaah, saat ini pengawasan secara ketat mulai diberlakukan oleh petugas. Petugas disetiap pintu masuk Masjidil Haram yang rata-rata dijaga lima orang melakukan pemeriksaan barang bawaan jemaah.

"Saat ini sudah terasa sekali kepadatan di Masjidil Haram kalau ingin beribadah. Padahal belum semua jemaah khususnya dari Indonesia datang. Untuk salat saja kalau tidak datang dua jam sebelumnya jangan harap bisa mendapat di bagian dalam," ungkap Aminah, jemaah asal Sulawesi, Selasa (17/11/2009).

Menyikapi kepadatan jamaah calon haji Indonesia di Masjidil Haram, Kepala Daerah Kerja Mekkah H Subakin mengimbau jemaah agar menjaga kesehatan dan tidak melakukan aktivitas yang berlebihan.

"Kami mengimbau kepada seluruh jemaah calon haji supaya memfokuskan diri pada persiapan menghadapi Wukuf di Arafah. Jangan sampai waktu tersita untuk kegiatan dan ibadah tambahan lainnya," tandasnya. (Boy Iskandar/Koran SI/teb)
Continue Reading...

Senin, 22 Juni 2009

Baju Berkedip karena Ponsel

Seorang siswa di Inggris berhasil memadukan teknologi dengan gaya berbusana. Sebuah baju dapat memberitahukan adanya panggilan atau SMS yang masuk ke dalam ponsel penggunanya.

Georgia Davis
, siswa salah satu sekolah mode di Inggris berhasil menciptakan sebuah baju yang dapat berkelap-kelip saat adanya panggilan atau pesan yang masuk ke dalam ponsel. Baju berwarna putih tersebut didesain sedemikian rupa sehingga dapat terhubung oleh teknologi Bluetooth dalam ponsel.

"Baju ini dapat menjadi indikator saat terjadi panggilan masuk ke dalam ponsel anda. Hal ini cukup membantu pengguna ponsel saat berada di dalam gelap dan kondisi yang sangat bising, seperti di kafe atau bar," ujar Davis, seperti dikutip melalui Reuters, Jumat (19/6/2009).

Ini merupakan tugas akhir Davis untuk menyelesaikan studinya di sekolah mode tersebut. Bahkan, untuk menciptakan teknologi ini Davis telah mendapat dukungan dari vendor ponsel ternama Sony Ericsson.

Tidak heran jika kemudian pihak Sony Ericsson memeragakan baju ini, lengkap dengan sang model, Maria Sharapova, pemain tenis juara Wimbledon yang juga didaulat sebagai duta Sony Ericsson.

Sharapova berpose di sebuah pusat perbelanjaan mewah di pusat kota London, bak sebuah manequin, untuk memperlihatkan baju berteknologi itu. (Okezone)
Continue Reading...

Sabtu, 13 Juni 2009

UAN Menimbulkan Masalah (Lagi)?

Ujian Akhir Nasioinal (UAN) yang merupakan palang pintu terakhir bagi para siswa SMA untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, sepertinya tidak akan pernah menemukan jalan yang ideal untuk membuktikan bahwa UAN adalah jalan terbaik untuk menentukan lulus atau tidaknya para pelajar.
Bagaimana tidak, pada pengumuman hari sabtu (13/06/2009) sudah menyebabkan sebagian besar pelajar di berbagai daerah tidak lulus, contohnya di daerah Karanganyar, ratusan siswa dinyatakan TIDAK LULUS. Sedangkan Pengumuman UAN untuk beberapa sekolah di Jatim malah terancam di undur, sebenarnya apa yang ditunggu para atasan akademik itu, sehingga memundurkan pengumuman yang sudah terjadwal sebelumnya.
Bahkan ada yang lebih unik dan "gila" lagi, beberapa pelajar di bantul lebih memilih menikah daripada mangikuti UAN, menarik sekali. Apakah UAN begitu mengerikan atau menjadi hal yang tidak penting di mata para pelajar? sehingga mereka lebih memilih kawin?

Sebenarnya format seperti apakah yang pas untuk menentukan kelulusan mereka? ujian seperti apakah yang layak? sedangkan ujian yang sudah menjadi standar nasional saja belum dirasa pantas untuk memajukan kualitas pendidikan di indonesia?


Mari bertukar Pikiran&Pendapat....

Continue Reading...

Kamis, 28 Mei 2009

Cara mendaftarkan blog di Google

Permasalahan para blogger pemula yang dihadapi salah satunya adalah tidak terlacaknya blog mereka di google.
karena dengan terdaftarnya atau terlacaknya blog mereka akan mendatangkan keuntungan tersendiri bagi mereka seperti menaikan page rank atau semakin banyaknya visitor.
Dengan begitu keuntungan-keuntungan lain akan di dapatkan juga. Nah untuk membantu teman-teman lain saya ada sedikit pengetahuan untuk membantu teman-teman, karena saya sendiri masih pemula, jadi tidak ada salahnya kalau saya sedikit berbagi.
cara untuk mendaftarkannya adalah sebagai berikut:

Silahkan teman-teman kunjungi http://www.google.com/addurl/, nah apabila sudah berada pada halaman pendaftaran, ada beberapa langkah yang harus teman-teman lakukan, yaitu mengisi form yang sudah disediakan :
1. URL –> Isi dengan URL blog teman-teman.
2. Comments –> Isi dengan keyword atau kata kunci yang berhubungan dengan blog teman-teman.
3. Isi kotak kosong dengan huruf Verifikasi yang sudah tersedia.
4. Klik tombol Add URL
Selesai.
dengan ini blog teman-teman sudah terdaftar. mungkin progress nya akan memakan waktu sedikit lama untuk melacaknya dengan google, karena dengan medaftarkannya tidak semerta2merta langsung bisa dicak dengan google, ini sudah saya alami sendiri. butuh beberapa hari.
Selamat Mencoba dan Sabar....
Continue Reading...

Sabtu, 23 Mei 2009

Diskusi "Facebook diharamkan" dan "Dilematika PILPRES 2009"

Diawali dengan rintik hujan dan rasa kecewa serta kecewe.

Saya dan teman-teman journal pada rencana awalnya mau mengadakan kumpulan dan jalan-jalan bareng. Tapi, semua hampir gatot (gagal total) dikarenakan beberapa personilnya membatalkan hadir tentunya dengan alasan masing-masing, akhirnya dengan stok manusia yang ada, saya tetap melanjutkan niat awalnya, yaitu gathering dan jalan-jalan, tentunya sesi pemotretan selalu ada.

Saya, Jali, Rohman, Sham, Bowo, Putri akhirnya melakukan perjalanan disusul kemudian oleh Ngaliman...hhmmmmm....

Lanjut, kami langsung menuju tempat rencana awal, angkringan depan Bank Indonesia & Kantor Pos. Acara makan langsung di mulai begitu turun dari motor, karena memang sudah kelaparan, lahap sekali mereka. Bahkan salah satu dari mereka sampai nambah 3 porsi lho, tapi ya yang namanya nasi kucing seberapa banyak sih nasinya? Paling cuma segitu aja.

Lanjut, acara disambung dengan diskusi ringan. Kasus yang di angkat tentang hal yang sangat familiar sekali, Facebook atau yang lebih dikenal dengan FB. Berangkat dari yang telah kami baca dan liat dari media, ada kasus yang unik, yaitu “Facebook diharamkan”. Itu yang menggelitik saya untuk mengangkat masalah itu kepada teman-teman yang ada, karena bagaimanapun juga media pertemanan yang sedang booming ini (karena mengalahkan pamor Friendster), sudang menjadi konsumsi harian bagi orang jaman sekarang, kenapa saya bilang orang? Karena, yang menikmati FB ini tidak hanya kalangan anak muda saja, tetapi orang tua juga, bahkan anak kecil juga. Keputusan bahwa FB diharamkan tercetus di daerah yang suasana religi-nya kental sekali yaitu di Lirboyo. Menarik sekali pendapat dari teman-teman saya ini, karena bagaimanapun juga mereka tidak setuju dengan “pengharaman” ini, yang notabene mereka sendiri juga pengguna FB. Lucunya, dengan konyolnya saya memposisikan sebagai pendukung “pengaharaman” FB, karena kami berfikir buat apa kalo diskusi tidak ada pro dan kontra. Ujung-ujungnya sudah pasti bisa di tebak, pendapat-pendapat yang saya keluarkan juga senada dengan lawan saya, karena tidak bisa dipungkiri saya juga penikmat FB.

Lanjut, diskusi selanjutnya mengenai dilematika PILPRES 2009, diskusi inilah yang menurut saya paling menarik, karena semua anggota diskusi tidak sama pikirannya tentang CAPRES-CAWAPRES yang sedang berebut kekuasaan. Masing-masing mengutarakan pendapatnya tentang SBY-Budiono, Mega-Pro, JK-Wiranto. Pendapatnya bagus-bagus, meskipun kalo dibandingkan dengan forum diskusi yang lain juga masih kalah seru, tapi, setidaknya saya cukup berbangga dengan teman-teman saya tadi. Karena tujuan forum ini bukan untuk mencari siapa yang menang dan kalah, tetapi pelatihan diri untuk berani berbicara dalam forum dan menyampaikan pendapat.

Lanjut, pada akhirnya kami berfoto-foto ria di lokasi, jepret sana-sini. Pokoke narsis!! Gak puas dengan satu lokasi kami pun pindah tempat, Kota Baru lah sasaran ke-narsis-an berikutnya. Disitu tingkah polah kami semakin menjadi-jadi, gak karuan pokoke ra genah, berpose ini-itu, begini-begitu dicoba, sampai-samapi berubah jadi wanita jadi-jadian. Gak apa-apa deh sob, yang penting senang dan bergembira........;D

Dari saya untuk teman-teman, terus berlatih dan jangan pernah merasa puas.

Jaya terus untuk LPM Journal.....viva n long live Journal
Continue Reading...

Jumat, 22 Mei 2009

BOSANKU

Saat kebosanan merasuk

Hal indah pun jadi buruk

Buah matang yang ku makan terasa busuk

karena kebosanan dihati sudah menusuk-nusuk

Keadaan bertambah buruk,

kala orang yang kuanggap sahabat malah merajuk

Orang yang ku tunjuk pun,

menjelma menjadi sosok berhati busuk

Hanya sebatang rokok di tangan yang aku bujuk

sebagai penyejuk

Padahal, kuharap ada sesosok makhluk

bisa menemaniku yang sedang terpuruk

Suntuk.......

Continue Reading...
 

Fuaddany Zone Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template