Memiliki tubuh super besar bukan dambaan Tillmon Webb, 33. Pria asal South Carolina, Amerika. Ia justru tersiksa dan malu akibat berat badannya yang terus membengkak hingga 250 kg.
Selama meratap nasibnya, ia pun memilih tetap tinggal di kursi kesayangannya selama delapan bulan terakhir. Bahkan sampai ajalnya tiba, ia tetap bertahan di kursi tersebut.
Ya, Tilmmon yang menderita obesitas, enggan beranjak dari kursi tersebut. Pasalnya ia takut diejek orang-orang di sekitarnya jika keluar rumah. Bahkan ia melakukan semua aktivitasnya dari kursi tersebut. Mulai dari makan, minum, bahkan kencing dan buang air besar di kursi tersebut.
Seperti dikutip The Sun, Sabtu (21/11), istri Tilmmon, Ada, terpaksa memanggil bantuan lewat sambungan telepon 911, Rabu (18/11) ketika suaminya jatuh sakit. Ketika tim medis tiba di rumahnya, betapa kagetnya mereka. Tubuh Tillmon penuh dengan luka dan mengeluarkan bau busuk. Ada mengatakan pada tim medis, jika Tilmmon tidak mau beranjak dari kursinya sejak bulan Maret silam karena malu akan ukuran tubuhnya yang jumbo.
Butuh bantuan petugas pemadam kebakaran untuk memindahkan Tillmon. Mereka terpaksa menggergaji dan membongkar kursi tersebut. Kemudian mereka membawa Tillmon ke rumah sakit terdekat.
Sayangnya, nyawa Tillmon tidak tertolong. Beberapa jam kemudian ia meninggal di rumah sakit. Padahal sedianya hari tersebut merupakan hari bahagia bagi pasangan tersebut. Maklum saja, hari itu merupakan perayaan hari jadi pernikahan mereka yang kedua.
Bahan Tertawaan
Ada bertemu Tillmon empat tahun lalu melalui situs jejaring sosial MySpace. Ia mengaku tidak pernah melihat seorang pria yang memiliki bobot lebih dari 250 kg. “Saya melihat seorang pria yang mencintai Tuhan dan memiliki hati yang besar,” kenangnya.
Selama 15 tahun, Tillmon berprofesi sebagai sopir bis. Namun seiring lonjakan berat badan tubuhnya, ia memutuskan keluar dari pekerjaannya tersebut.
Bulan Maret silam, Tillmon sempat dirawat di rumah sakit karena mengalami cedera di lututnya. Tapi akhirnya pihak rumah sakit menolaknya, dengan alasan pasangan ini tidak akan mampu mambayar tagihannya.
“Orang akan langsung melihat padanya. Tertawa dan menjadikannya bahan tertawaan,” sesal Ada.
Menurut Ada, suaminya tidak memiliki keinginan untuk meninggalkan rumahnya. Ia mencoba melakukan yang terbaik untuk Tillmon. Selama ini Tillmon menolak bantuan apapun, ngotot untuk tetap berada di kursinya. Ia menghabiskan hari-harinya dengan bermain bersama empat ajingnya dan berbincang mengenai masalah agama dengan orang lain melalui media internet.
Jim Coursey, petugas jenasah Greenwood County menyebut kematian Tillmon terjadi karena obesitas yang dialaminya.
KOMPAS.com
0 comments:
Posting Komentar